Monday, October 18, 2010

Perjalanan Ke Medan, Kristien Protestan, STTHKBP.

Bismillah.. salam allzzz.. selamat berbahagia semuanya, yang ada suami atau isteri, yang ada getpren atau botpren, moga anda semua dorahmati Allah hendaknya..amin..


Ingat tak, pada tanggal 12 May 2010 hari tu, wadud ada kata nak pegi Medan untuk buat studi banding kat sana?? mesti korang ingat punya, dan wadud ada janji nak update pasal tuh kan? insyaallah hari ni wadud nak kongsi sikit... :-)


Tapi entry pasal neh, insyaallah panjang kot, sape yang berminat silakan la baca, hehe.. sebab ni semua nya menyangkut tentang keagamaan Kristien Protestan, cuma wadud buat selitkan sedikit tentang perjalanan wadud ke sana..


Yang tak tahannyer, asingment wadud pasal neh dapat nilai A.. hehehe.. so rasanya tak de la salah kot ape yang wadud buat, ekekeke..


Untuk pengetahuan kawan2 blogger sumer.. ni wadud copy paste dari asingment asli wadud, bukan amik orang punya.. :-)


TUJUAN KE STTHKBP

Seperti mana yang telah dirangcang sebelumnya, kami telah membuat kesepakatan dan mendapat keizinan penuh dari ketua jurusan untuk ke Medan, tujuan sebenar kami berkunjung ke Medan atau STTHKBP adalah sebagai pelajaran sekaligus untuk final matakuliah Kristologi yang mana dosen pembimbingnya dipanggil dengan Bapak Saiful Raden, beliau juga menjadi selaku guru pembimbing selama kami di STTHKBP, karena beliau sebelumnya adalah alumni dari STTHKBP, dari situ beliau tahu akan seluk beluk dan keadaan di sana, beliau kelihatannya seperti yakin diri untuk membawa kami kesana, dan itu sebenarnya adalah yang terbaik untuk membuka minda dan pikiran mahasiswa ke depan.


Semua pikiran orang terhadap kami, tidak kami pedulikan melainkan apa yang kami lakukan ini untuk kebaikan diri kami dan suatu hari nanti pasti akan menjadi contoh kepada adik-adik yang baru dan bisa juga membuktikan kebenaran kepada orang-orang yang agak ragu dengan apa yang kami lakukan, pasti ada yang piker mengapa mahasiswa Ushuluddin itu masuk keluar gereja sedangkan agama Islam sendiri adalah yang terbaik? sudah dianggap yang negative, jika kita mengkaji semula bukanlah itu suatu yang negative malahan suatu yang positif, mengapa saya mengatakan begitu, kerena inilah satu kesempatan kepada mahasiswa untuk memperdalamkan lagi keilmuan dan keyakinan iman seseorang terhadap Islam.


Bukan sahaja itu yang bisa mahasiswa dapatkan, malahan mahasiswa juga bisa mengkaji dan melihat sendiri secara real cara-cara ibadah mereka, pelayanan mereka terhadap tetamu, bagaiamana begitu tekunnya mereka terhadap agama mereka sendiri, saya tepikir juga sekiranya mereka ini saya terangkan secara lebih mendalam terhadap Islam dan dengan izin Allah mereka masuk Islam, saya yakin bahwasanya mereka dengan beraninya mati karena agama Islam. Saya mengatakan begitu karena apabila saya di sana dan melihat tata cara mereka ibadah, dengan itu saya membuat kesimpulan dari ketekunan mereka beribadah kepada Tuhan mereka walaupun dari akal pikiran Islam menyembah sesuatu benda, yang sememangnya tidak hidup itu suatu perkara yang tidak masuk akal dan tidak bisa diterima akal, tetapi bagaimana mereka bisa menyembah salib atau Yesus itu. Itulah karena keyakinan yang mendalam mereka terhadap agama yang mereka anuti.


Dengan sifat keterbukaan mereka, maka mahasiswa seharusnya mengambil kesempata yang sanagt berharga ini untuk memperoleh sebanyak-banyaknya ilmu tentang agama mereka atau apa sahaja yang menyangkut dengan mereka, saya juga secara peribadi berpikiran negetif pada mulanya, misalanya saya terpikirkan bagaimana tempat tinggal yang akan diberikan,ternyata setelah kami sampai, begitu hormatnya mereka menyambut kedatangan kami, dan kamar yang saya pikir jelek itu tidaklah benar melainkan mereka memberikan kamar yang selesa untuk didiami sesiapan pun jua.


Mereka juga ada menyediakan makanan kepada kami, dari apa yang saya lihat kejujuran mereka dan hormatnya mereka pada orang Islam itu, mereka dengan sendirinya memberitahu kepada kami bahwasanya makanan itu di tempah dan bukan dimasak oleh mereka, jadi dijamin halal. Bukan kami yang meminta untuk diberitahu, tetapi mereka dengan rasa hormatnya mahasiswa Islam khususnya agama Islam sendiri.


Jadi mengapa juga ada orang yang masih berpikiran negative, itu karena mereka tidak berada di kondisi kami, tidak mengalami apa yang kami alami, tidak melihat apa yang kami lihat, jadi perspektif terhadap kami juga adalah dari pengamatan yang sangat terbatas mereka sahaja bukan dari kajian secara mendalam pada keadaan yang sebenarnya. Memang dahulu ada mahasiswa dari Perbandingan Agama yang mengikut agama Kristien, tetapi kita tidak mengetahui apakah alasan yang diberikan oleh dia sehingga sanggup untuk keluar dari Islam yaitu agama sungguh sempurna, jangan dilihat pada jurusan yang diambilnya, tetapi lihatlah pada orang yang mengikutinya, karena jika melihat pada orangnya, maka semua mahasiswa Perbandingan Agama menjadi buah mulut orang-orang.


Sehingga ada yang mengatakan bahwa mahasiswa itu sekiranya mereka ikut ke gereja untuk kajian misalnya, pasti mereka akan tersesat dan terpesona dengan keindahan dunia dari gereja itu sendiri, sedangkan mereka tidak tahu betapa sesungguhnya sangatlah sesat orang-orang yang menganut agama Kristien itu, jika dipikir dari logika akal sendiri sudah bisa membuat satu buku yang mengatakan bahwasanya ajaran Kristien itu tidaklah masuk akal melainkan bisa diterima bagi panganutnya sahaja.


SEKILAS TENTANG PERJALANAN KE STTHKBP PERMATANG SIANTAR


Pada jam 9.02 p.m mahasiswa Ushuluddin Perbandingan Agama berangkat dari Banda Aceh menuju Pematang Siantar Medan atas urusan pelajaran, pada masa itu semuanya berada di dalam van, mahasiswa lelaki dan perempuan diasingkan di dalam van yang berbeda, dan di setiap van itu ada padanya ketua sebagai langkah berjaga-jaga sekiranya berlaku sesuatu yang di luar sangkaan kami.


Semasa di dalam van, kami meluangkan masa dengan bertukar-tukar pikiran dalam rangka memperkuatkan lagi ilmu yang ada, apa yang saya lihat dari segi peraturan jalan raya di Indonesia ini agak kurang digunakan para pengguna jalan raya, walaupun seperti yang diketahui pada setiap Negara itu pasti ada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh Negara itu, seperti halnya Negara Indonesia, pasti sudah ada peraturan apabila di jalan raya, tetapi apa yang saya lihat selama saya belajar di Aceh Indonesia ini, pengguna jalan raya di Indonesia ini agak kurang mematuhi peraturan jalan raya sehinggakan tidak member tanda isyarat untuk belok ke kanan, itu bukan sahaja mengundang bahaya kepada diri sendiri, malah bahaya itu juga bisa saja kepada orang lain.


Jam di tangan menunjukkan pukul 10.40 pm, apa yang berlaku masa ini pemandu van itu berhenti di pinggir jalan karena mahu memberikan sedikit uang atau sedekah kepada orang yang bertafakkur di samping satu kuburan besar, saya agaka hairan karena ini adalah pertama kalinya saya melihat masih adanya hal yang seperti itu, jadi untuk menghilangkan rasa hairan itu saya langsung saja bertanya kepada teman saya yang berada di samping saya.


Pemandu van yang memberi sedekah kepada orang yang berzikir di samping kuburan besar itu karena, kuburan besar itu bukan kuburan yang biasa-biasa melainkan kuburan orang yang berilmu, dari kata lain kuburan orang shaleh atau ulama. Lalu kami meneruskan perjalanan dan setelah jam tepat pukul 5.45 a.m kami berhenti dan solat di Mesjid yang dikenali dengan nama Besitang, kemudian setelah solat kami bersama-sama menikmati makanan yang ada di warung bersebelahan dengan Masjid tempat kami shalat.


Setelah semuanya habis makan, kami segera berangkat ke tempat yang dituju, dan sampai tepat di Bandar Medan itu jam 8.00 a.m. Keadaan di Medan membuatkan saya lebih berhati-hati, karena pernah juga terdengar bahwa di Medan itu orangnya agak social, sering terjadi masalah ragut dan sebagainya, dan sekarang saya sendiri sudah sampai di Medan dan melihat dengan mata saya sendiri. Pada jam 12.40 p.m kami sampai di STTHKBP, Sekolah Tinggi Theology Pematang Siantar.


Ketika itulah kami diberi kemudahan sebagai tetamu, dari segi makanan, tempat tinggal dan sebagainya, karena apa yang saya tahu di STTHKBP ini, mahasiswa di sini setelah tamat pengajian maka akan jadi pendeta, seperti yang telah dikatakan pengetua STTHKBP,

kebanyakkan mahasiswa yang keluar dari STTHKBP ini 99 peratus menjadi pendeta, jadi pendeta dalam arti kata lain menurut mereka adalah pelayan. Itulah sebabnya mengapa kami dilayan sebegitu rupa, bukan sahaja karena kami ini diundang sebagai tetamu, tetapi juga karena mereka memang sudah dilatih untuk melayani dan bukan utuk dilayani.


Pada malamnya sekitar jam 8.20 p.m, kami juga di ajak untuk menghadiri acara diektika antara mahasiswa Ushuluddin Perbandingan Agama dengan mahasiswa STTHKBP, juga pengenalan secara singkat mengenai STTHKBP Pematang Siantar antaranya :


1.) STTHKBP telah berdiri semenjak tahun 54 dan tidak terlepas dari peraturan Nomensen juga terdaftar pada dua tempat, pertama di DINAS dan yang kedua di Department Agama.

2.) Pendeta itu juga mengatakan setelah mahasiswa tamat pengajian di sini, maka seharusnya menjadi pendeta, tamat S1 menjadi pendeta dan tamat S2 menjadi dosen, tetapi ada ketentuan dari pusat.

3.) Dahulunya HKBP dipanggil dengan Nomensen tetapi sekarang hanya dipanggil dengan HKBP sahaja, Nomensen itu hanya ikutan-ikutan dahulu sahaja.

4.) Tujuan HKBP itu ingin menghasilkan mahasiswa mereka menjadi pendeta sesuai kehendak gereja.

5.) Khatolik itu artinya umum, misalnya gereja Khatolik itu bermaksud gereja umum.


Setelah semuanya selesai, kami bersalam-salaman antara satu dengan yang lainnya. Tetapi antara mereka tiada batasan lelaki dan perempaun, bebas dalam segi bersalaman, lain pula jika

kita lihat pada agama Islam, haram bagi lelaki dan perempuan bersalaman jika bukan muhrim, suami isteri juga batal wudhuknya jika bersalaman setelah shalat, apatah lagi jika lelaki perempuan yang langsung tiada hubungan apa-apa, jelas haram, itu juga menjadi perbedaan antara agama Islam dengan Kristien, Islam begitu menjaga kehormatan walaupun hanya bersalaman yang bukan muhrim.


Khamis pada tanggal 13 May 2010 jam 7.00 a.m kami bangun untuk sarapan yang telah disediakan oleh mereka, seharusnya di rooster yang telah ditetapkan oleh STTHKBP itu jam 8.00 a.m, sebagai rasa hormat kami labih baik menunggu dari ditunggu dan sekaligus juga menunjukkan betapa baiknya agama Islam sebagai agama contoh dunia.


Setelah selesai menikmati makanan, pada jam 10.00 a.m kami diundang sekaligus diberi peluang untuk menyaksikan acara kebakhtian, secara singkatnya acara kebakhtian itu sepertinya satu kebiasaan bagi mereka dan juga untuk memperingati bahwa Yesus Kristus itu adalah Tuhan mereka.


Kemudian mereka juga ada mngajak kami untuk turut hadir di Gereja Umum, yang mana Gereja Umum itu semua ummat Kristien akan berkumpul di situ, atau lebih mudah dipahami dengan jemaat Gereja, dan selalunya mereka membuka gereja umum itu pada hari jumaat, di sini akan saya jelaskan secara singkat mengenai apa yang terdapat di dalam Gereja tersebut.


a.)Penjelasan Singkat Di Dalam Gereja Umum di STTHKBP Pematang Siantar Medan


1.)Kami ( Mahasiswa IAIN ) masuk ke dalam Gereja Umum sekitar jam 10.15 a.m, dan ada orang Kristien sendiri member semacam nashkah untuk para Jemaat Kristien, kami juga diberikan. Apa yang ada di dalam nashkah itu semacam satu nyanyian dan kata-kata dari Pendeta sendiri.


2.)Info yang saya dapat dari Bapak Saiful Raden mengatakan bahwasanya terdapat semacam sakral di Gereja tersebut menurut paham mereka, sakral itu artinya semacam spirit atau kuasa, misalnya di dalam Islam seperti di Masjid. Jadi sakral di gereja itu di kawasannya saja sudah dianggap sakral oleh mereka apatah lagi di dalam Gereja itu sendiri.


3.)Kami duduk di bahagian depan sekali karena di dalam peraturan Gereja Protestan tetamu dianggap yang harus dilayan sebaiknya, berbeda dengan Gereja Khatolik menurut keterangan dari Bapak Saifullah, apabila ada orang Islam yang datang menyaksikan upacara Kebakhtian, mereka ditempatkan di belakang sekali, dan itu menurut paham mereka adalah tempat duduknya orang kafir.


4.)Pada jam 10.30 a.m, bermulalah acara nyanyian pada jemaat Kristien, lalu muncullah pendeta sebanyak dua orang dengan iringan lagu-lagu dari para jemaat Kristien, apabila mereka menyanyi, mereka wajib untuk bangun, tetapi kami tidak diwajibkan bangun karena kami ikut menyaksikan itu sebagai study sekaligus sebagai tetamu.


5.)Nyanyian dari para jemaat Kristien itu juga ada kelompok nya, dari golongan para Ibu-Ibu dan ada juga dari para Pemuda-Pemudi. Nyanyian yang khusus bagi pada Ibu-Ibu itu sebenarnya adalah saranan dari pihak Gereja sendiri karena mereka member peluang kepada para Ibu untuk tampil menyanyikan lagu-lagu, apa yang dikatakan oleh Bapak Saiful bahwasanya lagu yang dinyanyikan oleh para Ibu itu adalah untuk menguatkan lagi semangat mereka pada Gereja, sekiranya tidak diberi peluang, maka pasti akan ada yang mengatakn untuk apa para Ibu dating ke Gereja sedangkan hanya Pemuda-Pemudi sahaja yang dibenarkan untuk menyanyi dan memuja Yesus Kritius.


6.)Nyanyian para Jemaat Kristien itu berbunyi Haleluya dan bermacam-macam lagi, dan semuanya tertuju kepada Yesus Kristius Allah mereka, dari segi penyebutan Allah itu menurut mereka dengan sebutan “Alah”. Pada jam sekitar 10.45 a.m mereka mahasiswa STTHKBP membuat semacam nyanyian dari sekelompok para Pemuda-Pemudi yang mana nantinya akan diadakan pertandingan nyanyian antara mereka.


7.)Selama ucapan dan nasihat yang diberikan oleh para Pendeta kepada Jemaat Gereja, kata-kata sambutan mengenai kehadiran kami kesini juga diberi tahukan kepada semua jemaat Krisrien yang hadir ketika itu.
8.)Sekitar jam 11.30 a.m, acara gereja itu sampai pada penghujungnya, dan doa dari Bapak Pendeta akan keselamatan kami dengan pengharapan kepada Yesus Kristius, dan Bapak Taslim juga diundang untuk member sepatah dua kata kepada semua dan diakhiri dengan amin kepada Allah S.W.T.


b.)Sekilas mengenai pengalaman di Danau Toba.


Setelah habis acara di Gereja Umum, kami diundang ke kantin untuk menjamu selera Bapak Pendeta kemudiannya kami merencanakan untuk ke Danau Toba yaitu tempat perlancongan atau Wisata, kami menaiki van L300 bersama dua orang penunjuk jalan ke Danau Toba oleh mahasiswa STTHKBP. Perjalanan ke sana mengambil masa kira-kira satu jam perjalanan.


Udaranya sungguh sejuk walaupun belum sampai setepatnya di Danau Toba, saya sendiri terlena dengan kedinginan di tempat itu, walaupun jalan untuk naik keatas bukit itu belok-belok dan membuatkan sesiapa sahaja bisa mual, tetapi disebabkan dinginnya membuat kami melupakan semua itu.


1.)Pada Jam 4.00 p.m tepat, kami menaiki bot untuk ke satu perkampungan yang mana penghuninya semua orang batak.


2.)Pemandangan yang tersangat indah ciptaan dari Allah S.W.T yang membuka mata saya besar-besar, sungguh indah dan tidak dapat saya katakana betapa indahnya ciptaan Allah, lautnya, gunungnya, hutannya dan sungguh senang hati dan perasaan selama saya berada di situ.


3.)Ada kisah dan sejaran mengenai Danau Toba ini, kisah dari yang namanya Batu Gantung yaitu perempuan yang ingin bunuh diri dengan terjun dari bukit ke laut, atas kekecewaan cintanya dan ditinggalkan oleh teman lelakinya, lalu tersangkut di celah-celah gunung bersama anjinggnya dan menjadi batu, itulah sebabnya mengapa ianya dipanggil dengan kisah Batu Gunung.


4.)Sejarah dari Danau Toba ini saya sendiri mendengar dari seorang rekan mahasiswa STTHKBP, terjadinya Danau Toba ini disebabkan begitu derasnya atau lebatnya hujan turun dari langit, akan saya jelaskan di sini menurut sumber yang saya dengar dari Mahasiswa STTHKBP itu sendiri, bermulanya adalah dari seorang pemancing ikan yang berjaya membawa naik ikan emas dan dibawa pulang kerumah untuk dimakan.


Sebelum di potong, ikan itu mula berbicara dan meminta untuk tidak dimakan, ikan emas itu juga mengatakan sekiranya beliau tidak memotong dan memakan beliau, dan ikan itu juga member syarat supaya jangan dikatakan kepada sesiapan pun bahwa beliau adalah ikan setelah menjadi orang nantinya, maka ikan emas itu akan menjelma menjadi manusia dan mengahwininya. Lalu pemancing ikan itu tidak jadi untuk memotong ikan emas tersebut, dengan janjinya ikan emas itu menjelmalah menjadi seorang perempuan yang sangat cantik ketika itu.


Setelah lama berkahwin, mereka dikurniakan cahaya mata, secara singkat ceritanya pada suatu hari pemancing ikan itu bekerja di sawah, seperti kebiasaan anaknya akan menghantar makanan kepadanya, tetapi di sepanjang jalan, anaknya bertemu dengan rekannya dan dengan
tidak sengaja mereka telah memakan makanan yang diberi ibunya untuk ayahnya di sawah, lalu si anak bertemu dengan ayahnya dan ayahnya bertanya “di mana makananku wahai anakku?” anaknya menjawap “maaf ayahku,saya dengan rekan yang lain tidak sengaja memakannya” ayahnya lalu sangat marah dan mangatakan “dasar anak ikan kamu!!” maka kembalilah si anak dengan menangis dan mengadu kepada ibunya.


Lalu ibunya turut berduka dan menyuruh anaknya naik ke bukit yang paling tinggi karena akan berlakunya hujan yang lebat di situ selama tiga atau empat minggu, setelah anaknya itu memanjat bukit yang tinggi itu, turunkah hujan yang mencurah-curah di situ dan terjunlah ibu itu ke sungai yang sungguh dalam dikarekan hujan yang lebat itu, itulah kisah da sejarah dari terjadinya Danau Toba yang sanagt indah


5.)Sekitar jam 4.45 p.m kami telah sampai di Pulau Tomaha, dan melawat kuburan Dison Maradiyan, apa yang saya dapat info dari mahasiswa STTHKBP bahwa kuburan itu adalah dari nenek moyang mereka yang begitu kuat pengaruhnya dan mempunyai sakral yang sangat kuat padanya, dan kuburan yang disampingnya itu adalah keturunan dari Dison Maradiyan tersebut. Apa yang tertulis pada kuburan tersebut adalah seperti berikut :


--Kuburan Dison Maradiyan St. A. Sidabutar.
Ompung Tulus Doli Sidabutar.
Tubu : 20 Peb 1925.
Monding : 22 Mei 1997.
Markus 9 : 23 . B : Na Maarhagoon Do Na Orsea i Patung Farhoo Salu Hutna.—


6.)Kemudian kami mendengar pula nyanyian orang-orang Batak Sigalegale dengan namanya yang tidak asing pada mereka yaitu Daerahadi Tomok, nyanyian itu dimainkan oleh anak-anak juga alat itu tidak memakai elektrik, ianya seperti pada zaman-zaman primitive.


7.)Apa yang saya dapat info dari Mahasiswa STTHKBP yang mengatakan Batak itu mempunyai bahagian antaranya :


--Batak Mandailing. ( Mayoriti orang Islam )

--Batak Toba.

--Batak Karo.

--Batak Simalungan.

--Batak Pakpak Daire.

Setelah itu kami pulang sekitar jam 6.00 p.m, walaupun ada rencana yang tidak dapat dilaksanakan atas batasan waktu, tetapi kami merasa begitu puas yang tidak terhingga dengan dapatnya ilmu yang banyak juga pengalaman yang selama ini saya sendiri tidak menyangka dapat melihat dan mengalaminya sendiri.
Kami sampai di STTHKBP pada jam 7.30 p.m, lalu makan malam bersama Bapak Pendeta di kantin, dan kami turut diundang ke ruang pelajaran atau ruang kuliah untuk bertukar ilmu dan sebagainya, kemudian satu jam selepas itu kami pulang ke kamar masing-masing dan tidur
untuk hari esoknya.


Pada hari Jumaat seperti biasanya kami bangun awal untuk sarapan, selesai sarapan kami dibawa ke library atau perpustakaan mereka, secara ringkasnya akan saya gambarkan keadaan perpustakaan mereka, agak besar tetapi sempit buku rujukan juga begitu banyak di dalam perpustakaan tersebut. Tidak hanya mengenai agama Kristien sahaja, malahan buku agama Islam juga ada disertakan di situ, dan agama-agama lain juga.


Perpustakaan tersebut mempunyai empat blog atau empat bilik yang dihujungnya adalah bilik umum perpustakaan, harus mendaftarkan diri pada penjaga perpustakaan itu, dan terdapat juga computer untuk pencari buku-buku yang begitu banyak ada di dalam perpustakaan itu, kemudia kami ke ruang pasca untuk menyaksikan acara kebakhtian untuk terakhir kalinya di sana.


Sekitar jam 12.00 p.m, kami menuju ke Masjid untuk melaksanakan ibadah Jumaat yang berhampiran dengan STTHKBP, untuk tambahan apa yang saya lihat, jemaah di dalam Masjid itu agak sedikit, tetapi mencukupi syaratnya sah Shalat Jumaat yaitu empat puluh orang, tetapi sering kali saya lihat begitu ramai orang yang shalat Jumaat di Masjid Banda Aceh misalnya, di sini agak kurang, sekitar tujuh puluh lapan orang jemaah Jumaat, dan yang menarik perhatian saya khatib yang bertugak ketika itu hanya mengambil masa kira-kira sepuluh minit berkhutbah, mungkin karena Nabi juga ada mengatakan bahwa berkhutbah itu janganlah terlalu panjang sehingga mengganggu urusan Jemaah Jumaat yang hadir.


Pada jam 6.45 p.m, satu pertemuan besar-besaran antara Mahasiswa IAIN dan Mahasiswa STTHKBP di dalam satu ruangan yang membicarakan masalah hokum Islam dan semua yang berkaitan dengan agama Islam, kami membuka segala pertanyaan yang berkaitan dengan agama Islam, dan bermaca-macamlah pertanyaan yang dilontarkan kepada kami. Masih banyak soalan yang ingin mereka pertanyakan, tetapi masa itu seperti pedang sehingga memotong siapa sahaja yang melanggarnya. Kemudian kami makan malam bersama semua mahasiswa STTHKBP di dewan makan mereka.


Setelah habis acara makan bersama semua mahasiswa STTHKBP, kami turut di undang ke ruang Pasca untuk acara penutupan lawatan kami ke STTHKBP, antara acara yang dipersembahkan kepada kami adalah seperti berikut :


1.)Tarian pertama dengan nama Sigulempong, yaitu tarian orang Batak, agak unik dan menarik walaupun saya sendiri tidak memahami arti dari nyanyian tersebut.


2.)Tarian kedua oleh mahasiswa STTHKBP dengan menggunakan alat music yang tersedia di pentas.


3.Yang ketiga adalah pertunjukan dari Mahasiswa STTHKP juga yaitu pentomen yang member maksud yang mendalam dalam diri manusia, yaitu yang berkenaan dengan cinta sejati, yang dimainkan oleh empat orang mahasiswa dari STTHKBP, seorang mengambil watak sebagai yang membangunkan manusia atau Dewa, dan ada juga yang mengambil watak sebagai syaitan menjahanamkan kehidupan manusia. Sangat menarik menurut pandangan saya.


4.)Tarian dan nyayian dari Aceh ( mahasiswa IAIN ), dan dilangsungkan tarian bersama mereka menggunakan tarian Batak.


5.)Penyerahan cenderamata dari ketua HMJ kepada ketua STTHKBP, juga diteruskan dengan penyerahan cenderamata dari Bapak Darwis ( ketua Pendeta ) kepada Bapak Saiful Raden berupa buku karangannya. Dari pihak kami member cenderamata berupa barangan antic orang Aceh.


6.)Akhir sekali acara kebakhtian yang sering mereka lakukan pada setiap harinya di dalam ruang pasca dengan nyanyian yang memuji dan memuja Tuhan mereka Yesus Kristius.


Kami kemudia pulang ke kamar masing-masing dengan di akhiri salam-salaman antara satu dengan yang lain, karena ini adalah hari terakhirnya setelah besok kami di sini bersama mereka dalam tujuan mengeratkan lagi tali hubungan ummat beragama dan hubungan antar manusia seluruhnya.


Esoknya setelah sarapan kami berangkat pulang ke Banda Aceh dan sempat juga berphoto-photo dengan beberapa mahasiswa yang setia melayan kami, walaupun secara kasarnya ada sesuatu yang agak janggal kami lakukan pada mereka, tidak mereka hebahkan. Kami juga mengalu-alukan kedatangan mereka di sini supaya hubungan antar ummat beragama itu tidak putus dan tidak ditelan oleh masa zaman yang semakin mencabar. Walaupun zaman sekarang orang sudah tidak mengenali dan menghormati sesama Agama, apatah lagi jika mahu menghormati sesama manusia, artinya sama seperti seseorang yang ingin makan roti berinti kaya, tetapi beliau tidak suka akan inti kaya itu, adakah luar roti itu ia akan makan sedangkan yang intinya saja ia tidak suka, bisa saja ia makan pada bahagian luar, itu saya hanya Cuma untuk mengandaikan dengan hubungan sesama manusia.


Err.. wadud rasa dah panjang sangat neh, ni tak semua lagi dalam asingment wadud, ada lagi yang tinggal.. hehehe.. judul2 yang wadud tak masukkan antara lain :


1.) PENDAPAT SAYA MENGENAI ADANYA PERBEDAAN ANTARA AGAMA ISLAM DENGAN AGAMA KRISTIEN


2.) PENJELASAN SINGKAT DI DALAM BIBLE.


Untuk yang berminat baca asingment wadud yang asli.. boleh lah download di bawah ni ekh.. hehehe.. tapi maaf la, agak berterabut sedikit.. :-p

Hotfile

60,33 KB


FIleserve

60,33 KB


PASS : http://slumberblogger-freedownload.blogspot.com


Skang part usha gambar lak.. hehehe..



- ni member sekuliah wadud, wadud yang macho2 tuh, hehehe.. -




- tuh gunung di mana seorang perempaun yang terseksa kerana cintanya mati tergantung bersama anjingnya -



- batu petunjuk yang ditandatangani oleh Pdt.Dr.SAE.Nababan LID -






- kalau korang kat sana, memang terpegun la tengok pemandangan dia.. -





- tu halaman depan STTHKBP -




- time neh dalam gereja mahasiswa STTHKBP -



- ni kira last day la kami kat Medan -



- huu.. time neh betol2 nak gerak dah.. sedih, suka, suka sume ada -


Banyak lagi gambar yang wadud dah snap, tapi tak kan sampai berpuluh2 nak kongsi kat sini, memang lambat nak bukak.. hehehe.. so beberapa je sudah la ekh.. :-)


Lagipon, wadud kat sana diiktiraf sebagai jurugambar. hahaha.. tuh yang pelik, padahal gambar2 tersebut wadud nak buat sebagai bukti dengan ingatan kenangan untuk wadud jer.. hehehe..


Huh.. akhirnya, settle jugak janji wadud nak update pasal neh walaupun sekarang dah bulan 10.. hehehe.. maaf okeh.. x semua manusia sempurna, kan3.. :-)
Share:

0 comments: