Friday, March 25, 2011

Metodologi Etnografi. Part 2


Belajar metodologi etnografi sebenarnye memang best dan tersangat best, sebab pe wadud kata gitu? sebab dari ME (metodologi etnografi) kita akan secara langsung turun ke lapangan atau dipanggil dengan Grauded Research yaitu ada persamaan dengan Obsevasi partisipan di mana pengkaji harus turun ke lapangan secara langsung, merasakan apa yang perlu dirasa, melakukan apa yang perlu dilakukan dan sebagainya. Umpama tempat yang dikaji itu berbudaya hisap rokok kayu asli, maka peneliti harus juga hisap rokok tetapi jangan sampai menyalahi batasan kesihatan kita. Sebab, dari situlah kajian yang akan kita lakukan berkesan kerana kesungguhan dalama melakukan penyelidikan, kelakuan seperti itu juga akan menjaga kerahsiaan kita sebagai peneliti.


Pertanyaan lagi, mengapa ME best untuk dipelajari? sebab dari pengkajian yang dilakukan, peneliti mendapat ilmu baru dan dunia baru yang berlanjutan lama. Seperti yang diceritakan lecturer wadud, setiap dari apa yang mereka (masyarakat yang dikaji) lakukan lec tersebut juga akan melakukan, bersawah, berkebun, tidak mandi, pakaian hanya satu sahaja, tidur diluar, minum kopi kayu, dan sebagainya. Kat bawah ni, wadud ada buat catitan kelas semasa lec tersebut melakukan pengkajian di tempat orang (khusu tempat yang terpencil).


- Jim Seagel adalah seorang tokoh ME yang pernah berada di Aceh selama 10 tahun lamanya dan juga membuat penyelididkan etnis di Aceh, beliau mengatakan bahwa etnis di aceh adalah antara budaya yang paling susah ditakluki. Secara singkat bografi beliau berasal dari America dan belajar di Aceh selama 10 Tahun hingga menjadi tokoh terkenal dalam ME. Semasa melakukan penyelitian di Aceh, konsep yang beliau gunakan adalah Grauded Research seperti yang telah kita ketahui di atas tadi. Alasan Seagel mengatakan seperti itu adalah karena tak pernah terkalahnya Belanda menguasai Aceh setelah sekian lama di Aceh, dan di Aceh ada sebuah kuburan besar bagi orang2 Belanda yang mati semasa melawan Aceh.

- Dalam penelitian ME, pertanyaan yang paling sering digunakan adalah " Mengapa? "

- Ada sebuah kelompok bernama Orisi yang dahulunya terlalu tradisional lalu sekarang sudah semakin modern, jadi kajian ME lah yang akan menggunakan pertanyaa " Mengapa? " boleh berubah begitu, dari yang kolot kepada yang baharu?

- Semasa lec wadud melakukan penelitian di America, beliau mendapati bahwa budaya di sana ada beberapa yang agak ketara bagi budaya kita (melayu) :

1.) Di America, kita dilarang untuk bertanya pada seseorang itu " apakah agama kamu? ".

2.) Juga, kita tidak boleh bertanyakan tentang " hey ladies, how old are u? "

3.) Di sana juga, kita tidak dibenarkan mengacau perempuan (mengorat).

4.) Setelah seorang anak yang berumur 18 tahun keatas, maka hak penjagaan dari keluarga sudah terlerai. (mereka bebas)

5.) Di America, apabila ingin tidur di sebuah bilik, tidak boleh man with man and girl with girl, sebab budaya mereka mengatakan bahwa ianya Lesbian walaupun perempuan ngan perempuan tu ada talian persaudaraan.


Maka dari situ dapat kita ketahui bahwa budaya di Negara America sangatlah kolot, tidak seperti yang selalu kita lihat di tv, bagaimana mereka begitu hebat melawan penjahat misalnya, mencipta sesuatu barang dan sebagainya. Jadi berbalik pada ME tadi, pelajaran tentang ME memang sangat diperlukan bagi menjadi seorang peneliti yang berjaya di dunia Islam maupun dunia Barat.
Share:

0 comments: